SEJARAH BANTEN (BAGIAN 1)
Posted on February 28, 2008 by Arum KusumawardhaniFiled Under Budaya | 57,461 views
Saduran Bebas dari buku “THE SULTANATE OF BANTEN by Claude Guillot, Hasan M. Ambary and Jacques Dumarçay, Gramedia 1990”
ASAL MUASAL
Tidak banyak yang diketahui mengenai sejarah dari bagian terbarat pulau Jawa ini, terutama pada masa sebelum masuknya Islam. Keberadaanya sedikit dihubungkan dengan masa kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya, yang menguasai Selat Sunda, yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera. Dan juga dikaitkan dengan keberadaan Kerajaan Sunda Pajajaran, yang berdiri pada abad ke 14 dengan ibukotanya Pakuan yang berlokasi di dekat kota Bogor sekarang ini. Berdasarkan catatan, Kerajaan ini mempunyai dua pelabuhan utama, Pelabuhan Kalapa, yang sekarang dikenal sebagai Jakarta, dan Pelabuhan Banten.
Dari beberapa data mengenai Banten yang tersisa, dapat diketahui, lokasi awal dari Banten tidak berada di pesisir pantai, melainkan sekitar 10 Kilometer masuk ke daratan, di tepi sungai Cibanten, di bagian selatan dari Kota Serang sekarang ini. Wilayah ini dikenal dengan nama “Banten Girang” atau Banten di atas sungai, nama ini diberikan berdasarkan posisi geografisnya. Kemungkinan besar, kurangnya dokumentasi mengenai Banten, dikarenakan posisi Banten sebagai pelabuhan yang penting dan strategis di Nusantara, baru berlangsung setelah masuknya Dinasti Islam di permulaan abad ke 16.
Peta Lokasi Banten Girang
Penelitian yang dilakukan di lokasi Banten Girang di tahun 1988 pada program Ekskavasi Franco – Indonesia, berhasil menemukan titik terang akan sejarah Banten. Walaupun dengan keterbatasan penelitian, namun banyak bukti baru yang ditemukan. Sekaligus dapat dipastikan bahwa keberadaan Banten ternyata jauh lebih awal dari perkiraan semula dengan ditemukannya bukti baru bahwa Banten sudah ada di awal abad ke 11 – 12 Masehi. Banten pada masa itu sudah merupakan kawasan pemukiman yang penting yang ditandai dengan telah dikelilingi oleh benteng pertahanan dan didukung oleh berbagai pengrajin mulai dari pembuat kain, keramik, pengrajin besi, tembaga, perhiasan emas dan manik manik kaca. Mata uang logam (koin) sudah digunakan sebagai alat pembayaran, dan hubungan internasional sudah terjalin dengan China, Semenanjung Indochina, dan beberapa kawasan di India.
Lokasi Banten Girang
Banten Girang : Pertapaan yang diukir di dalam bukit batu
Secara nyata, tidak ada keputusan final yang dapat diambil sebelum penelitian dilakukan lebih lanjut, tapi dapat dipastikan bahwa keberadaan Banten sudah berlangsung sangat lama dan teori bahwa keberadaannya dimulai pada saat terbentuknya Kerajaan Islam di Banten, tidak lagi dapat dipertahankan.
Bangsa Portugis telah mendokumentasikan keberadaan Banten dan sekitarnya pada awal abad ke 16, kurang lebih 15 tahun sebelum Kerajaan Islam Banten terbentuk.
Setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, bangsa Portugis memulai perdagangan dengan bangsa Sunda. Ketertarikan utama mereka adalah pada Lada yang banyak terdapat di kedua sisi Selat Sunda. Bangsa Cina juga sangat berminat pada jenis rempah rempah ini, dan kapal Jung mereka telah berlayar ke pelabuhan Sunda setiap tahunnya untuk membeli lada. Walaupun Kerajaan Pajajaran masih berdiri, namun kekuasaannya mulai menyusut. Kelemahan ini tidak luput dari perhatian Kerajaan Islam Demak. Beberapa dekade sebelumnya Kerajaan Demak telah menguasai bagian timur pulau Jawa dan pada saat itu bermaksud untuk juga menguasai pelabuhan Sunda. Masyarakat Sunda, memandang serius ekspansi Islam, melihat makin berkembangnya komunitas ulama dan pedagang Islam yang semakin memiliki peranan penting di kota pelabuhan “Hindu”.
Menghadapi ancaman ini, Otoritas Banten, baik atas inisiatifnya sendiri maupun atas seizin Pakuan, memohon kepada bangsa Portugis di Malaka, yang telah berulangkali datang berniaga ke Banten. Di mata otoritas Banten, bangsa Portugis menawarkan perlindungan ganda; bangsa Portugis sangat anti Islam, dan armada lautnya sangat kuat dan menguasai perairan di sekitar Banten. Banten, di sisi lain, dapat menawarkan komoditas lada bagi Portugis. Negosiasi ini di mulai tahun 1521 Masehi.
Tahun 1522 Masehi, Portugis di Malaka, yang sadar akan pentingnya urusan ini, mengirim utusan ke Banten, yang dipimpin oleh Henrique Leme. Perjanjian dibuat antara kedua belah pihak, sebagai ganti dari perlindungan yang diberikan, Portugis akan diberikan akses tak terbatas untuk persediaan lada, dan diperkenankan untuk membangun benteng di pesisir dekat Tangerang. Kemurah hatian yang sangat tinggi ini menggaris bawahi tingginya tingkat kesulitan yang dihadapi Banten. Pemilihan pembuatan benteng di daerah Tangerang tidak diragukan lagi untuk dua alasan : yang pertama, agar Portugis dapat menahan kapal yang berlayar dari Demak, dan yang kedua untuk menahan agar armada Portugis yang sangat kuat pada saat itu, tidak terlalu dekat dengan kota Banten. Aplikasi dari perjanjian ini adalah adanya kesepakatan kekuasaan yang tak terbatas bagi Portugis. Lima tahun yang panjang berlalu, sebelum akhirnya armada Portugis tiba di pesisir Banten, di bawah pimpinan Francisco de Sá, yang bertanggungjawab akan pembangunan benteng.
Sementara itu, situasi politik telah sangat berubah dan sehingga armada Portugis gagal untuk merapat ke daratan. Seorang ulama yang sekarang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati, penduduk asli Pasai, bagian utara Sumatera setelah tinggal beberapa lama di Mekah dan Demak, pada saat itu telah menetap di Banten Girang, dengan tujuan utama untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Walaupun pada awalnya kedatangannya diterima dengan baik oleh pihak otoriti, akan tetapi Ia tetap meminta Demak mengirimkan pasukan untuk menguasai Banten ketika Ia menilai waktunya tepat. Dan adalah puteranya, Hasanudin, yang memimpin operasi militer di Banten. Islam mengambil alih kekuasaan pada tahun 1527 M bertepatan dengan datangnya armada Portugis. Sadar akan adanya perjanjian antara Portugis dengan penguasa sebelumnya, Islam mencegah siapapun untuk merapat ke Banten. Kelihatannya Kaum Muslim menguasai secara serempak kedua pelabuhan utama Sunda, yaitu Kalapa dan Banten, penguasaan yang tidak lagi dapat ditolak oleh Pakuan.
Sebagaimana telah sebelumnya dilakukan di Jawa Tengah, Kaum Muslim, sekarang merupakan kelas sosial baru, yang memegang kekuasaan politik di Banten, dimana sebelumnya juga telah memegang kekuasaan ekonomi. Putera Sunan Gunung Jati, Hasanudin dinobatkan sebagai Sultan Banten oleh Sultan Demak, yang juga menikahkan adiknya dengan Hasanudin. Dengan itu, sebuah dinasti baru telah terbentuk pada saat yang sama kerajaan yang baru didirikan. Dan Banten dipilih sebagai ibukota Kerajaan baru tersebut.
Comments
159 Responses to “SEJARAH BANTEN (BAGIAN 1)”
Leave a Reply
Prabu Pucuk Umum yang dikalahkan oleh Sultan Hasanudin apakah ORANG YANG SAMA dengan Raden Ragamantri, putra Prabu Siliwangi, murid Sunan Gunung Jati (yang juga merupakan ayahanda dari Sultan Hasanudin), serta suami dari Ratu Sunyalarang (dari kerajaan Talaga, Sumedang). Penulisan atau tepatnya pemuatan kutipan mengenai Sejarah Banten adalah sebagai bagian dalam upaya penelusuran asal muasal suku Baduy. Bila melihat keberadaan Banten Girang telah ada sejak abad 11-12 Masehi dengan kebudayaan Hindu yang kuat, dan Prabu Pucuk Umum telah memeluk agama Islam, bukankah terbuka kemungkinan yang menjadi asal muasal suku Baduy justru golongan pandita dan pemeluk ajaran Hindu?.
Hal ini juga masih memerlukan banyak pembuktian. Pengamatan lebih lanjut pada agama Sunda Wiwitan yang dianut oleh masyarakat Suku Baduy mungkin dapat menjadi salah satu pembuka jalan.
Badan Kajian dan Pelestarian Arsitektur IAI Banten, mengajak rekan rekan sejawat untuk mengenal lebih lanjut Propinsi Banten, di mulai dengan terlebih dahulu mengenal sejarahnya. Segala masukan, saran, dan informasi sangat diharapkan. Dan kami mohon bantuan, dukungan, dan kerjasamanya dalam Ekspedisi Banten yang akan kami laksanakan.
By:Mahasiswa Banten di Yogyakarta
By: Wraga Keluarga Banten Yogyakarta
informasi-informasi dari teteh akan sangan bermanfaat bagi masyarakat luas di banten..
sejarahna kurang lengkap…..
urang aya tugas yeuh…
apa bener kisah sangkuriang itu adanya di banten tepat nya di desa sajira rangkasbitung (lebak)
kan lumayan erat juga tuh kaitannya dengan demak.
makasiy y..
100% Bangsa Aink
sejarah kenapa di beri nama pantai carita . .
pokoknya sejarah tentang pantai carita . . .
tolong beri balasan ke e-mail ini . .
trimakasiihh . ..
di tunggu yaaa . . .
Salam hangat,Wassalam
btw ada yang punya peta banten g/
tloooooong dong kule ngende versi jpg nya,,
atur nuhun kangge sadayana..
mdh2an amal ibadahnya sllu di tambah gusti allah.. amin…
eigh…
ada yang ketinggaan
sy mengucpknbanyak terimakasih ma temen2 yang udah ngasih info tlg di kirim ke e-mail sy dhen_2bagus@yahoo.com
sx lg makasih bgt,,,,
do BANTEN
sy bangga jadi cucu/turunan padjajaran…sy punya pengalaman yang tidak bs dilupakan seumur hidup sy…sewaktu sy mukim di kulon/banten kira- tahun 1997….2000 menjelang 2001 hijrah dari bks..intinya bertemu dengan buyut-2 asli masih hidup dan mungkin umurnya sudah ratusan taon(dan tidak semua orang bs bertemu) sy disana tahu dan ikut bertemu bersama mereka ttg KEMBALINYA BANTEN JADI PROVINSI seperti skg dan daysyatnya lagi sy kikasih tahu leluhur/buyut sy BANTEN akan ada BENCANA BESAR…dan bener pesennya : “BANTEN gak bs dimasuku org dari luar dan org BANTEN gak bs keluar” BENER sewaktu BANJIR BANDANG AIR SUNGAI CIRUAS NAIK MENENGGELAMKAN JALAN TOL JKT_MERAK ini salah satu keanehan…thanks U
yang pertama BABAD BAnten Versi Belanda dan yang kedua BABAD BAnten 1 Versi Orang Banten sendiri…dan buku BABAD BAnten Yang asli di bagian halaman belakangnya ada SILSILAH Kekeluargaan dan PETA Peninggalan….dan setahu saya juga sampe sekarang BARANG2 artefak2 kuno yang diperoleh dari daerah sekitar BANTEN tu smuana di bawa ke JAKARTA makanya saya kurang senang dengan kesemena-mena an JAKARTA…padahal setau saya yang namanya JAKARTA tu cuma BATAVIA selain itu masih daerah kekuasaan BANTEN…contohnya tahun berapa saya lupa di daerah TIRTAYASA didapatkan SAMURAI asli peninggalan jepang yang diakui oleh jepang sendiri bahwa samurai jepang tertinggal 3 buah di daerah BANTEN waktu tu ketika tentara jepang semuana di tarik ke jakarta tapi di tengah jalan di serang oleh rakyat BANTEN dikenal lah dengan peristiwa GEGER CILEGON…tolong artefak2 ato barang2 yang didapat dari daerah BANTEN yang sekarang di JAKARTA diurus supaya dikembalikan Ke museum daerah ASAL agar supaya daerah BANTEN TIdak kehilangan jati dirinya sebagai salah satu kota sejarah.makasih
Salam buat MAS dan NYIMAS keturunan MAS DJONG dimanapun anda berada..
ditunggu…
wayang_a@yahoo.co.id
mksh
aneminta dunk…klo ada tolong kirimin ke alamt email aq iiaa….
kiki_road@yahoo.co.id
klo ga lengkap jg gpp ko…yang penting ada dalam format jpg…tulung iiaa akang & teteh…
itu foto dari ngedit bukan?
Penelitian ngerupa ekskavasi lan observasi sing dilakoni ing situs Keraton Surosowan, sampun ngasilaken kesimpulan. Keraton Surosowan milet pola keraton – keraton Jawa, sing umume ngadep lor. Tata letak bangunan uga milet saking aturan, sing pundi nyangkin ing kidul, wenten bangunan – bangunan sing nyangkin penting utawa pribadi.
abdi butuh asal mula nami banten jeung serang yeuh..?keur tugas…
orang mengenalnya “Jawara Banten” itu dgn ukuran Otot tapi sebetulnya itu hanya kiasan saja. Saya Bangga dengan jadi orang Banten karena Ayahku juga seorang jawara…”Jawara Pendidikan”. Pada th 1980 pertamakalinya seorang guru teladan untuk tingkat Nasional datang dari Banten tepatnya dari Rangkas Bitung. Semonga dulur-dulur Aing banyak yang jadi Jawara “bukan Otot” tapi Jawara Otak supaya tidak dijajah oleh penjajahan berdimensi baru.
mo nanya nih?btw, Kyai Mansyur yg sekarang makamnya di Cikadueun itu sapa c?ada yg bilang klo itu mash krabat Hasanuddin, tp ada juga yg bilg klo dia itu sbenernya Sultan Haji, yg notabene mnurutq dialah sbenernya pnyebab utama khancuran kesultanan Banten (ada yg ga setuju?).tolong djawab ya…
Sbenernya kan berdasarkan dari buku yg pernah qbaca, kalo orang yang disebut JAwara itu sbenernya orang yang punya ilmu beladiri yang tangguh and dia ikut ngebela BAnten dari penjajah.menurut kalian gmn?
lagi da tugas bkin mklah kerajaan banten nieeeeeeeee
charly,eh salah,
crinya dmn iagh???
da iank tao gug????klo da,
krim ke
ikoeth_girl@yahoo.com
di antos pisan
kule arep tetaken sejarah banten sing kasultanan hasanudin dan keturunan nya…
mohon te2h akang sing weruh kirim ning email kite yah….
seedar info kabar burung….
hidup dan matinya nusantara terletak di wilayah banten….
kalo ada yang tau juga mengeai ini posting yah…
thanks…
Di Banten abad 10 adalah berdiri pusat pemerintahan ( Di Banten Girang sekarang) Tatar Sunda dengan wilayahnya se-Jawa Barat.
Asal mula kata Banten adalah “ngabantah → bantahan (orang-orang yang selalu membantah dalam arti tetap pada pendirian/tidak mau kalah)→ bantam (sebutan orang Belanda) → banten (sebutan kerajaan islam sampai sekarang)”.
“Ngabantah” disini terjadi karena Kerajaan Tatar Sunda (Banten) Tidak mau (ngabantah) dikuasi kembali oleh Kerajaan Sriwijaya pada awal abad ke 11. Dalam pengungsian di Pegunungan Selatan ( Daerah Cicatih Sukabumi) Jaya Bupati (Raja Tatar Sunda) berniat mendirikan kembali kerajaan dan dengan dukungan Airlangga berhasil mendirikan kerajaan (Pakuan Pajajaran di Tasikmalaya) sehingga diberi gelar “Raja Maha Raja Sri Jaya Bupati Jaya Mawehan Wisnu Murti Sama Marija Wirokrama Tungga Dewa”. Dibuktikan dengan prasasti di Derah Cibadak Sukabumi.
Pada Masa Pakuan Pajajaran ditangan Hyang Niskala Wastukencana (anak Jaya Bupati), Pakuan Pajajaran abad 12 mendapat tekanan dari Sriwijaya (Prabu Balaputra Dewa) agar menjadi sebuah Pemerintahan dibawah Kekuasaan Sriwijaya, Karena Tidak Mau (ngabantah) akhirnya Pusat Pemerintahan di alihkan ke Daerah Kawali dengan Nama Kerajaan Surawisesa.
Selanjutnya Nti Diterusin Lagi sampai dengan Banten Jaman Islam, Soalnya Aku da Perlu Mao Mandi ….
sareng silsilahna putra2 keturunan sultan hasanudin theaaa!!!!!?????
abdi seeur tugas!!!!!!!!
abdi salaku katurunan banten atoh pisan,kumargi abdi tiasa terang silsilah jeung asal muasal karuhun abdi….mugi2 anu ngaluarkeun ieu kengeng barokah ti allah swt sareung safaat ti para karuhun banten sadayana…
mugi2 kapayuna tiasa langkung kumplit deui…
salam baktos we ka sadayana katurunan banten…
aku bangga jadi orang banten coz gak semua daerah punya background sejarah yang begitu berpengaruh di Indonesia ini, walaupun pengaruhnya tak sebesar kerajaan karajaan yang lain. tapi tanpa itu semua kita urang Banten or Wong Banten, akan habis termakan zaman mungkin. bisa aja daerah banten jadi daerah Sunda Kelapa. tapi berkat islamlah eksistensi banten masih utuh. wallahu `alam…
By. Abu Kahfi Al-Kamsani (siswa SMA Al-Kautsar Karang Kitri Curug Serang BANTEN)
ternyata kita kolot… , terpinggirkan, dan tentunya masih akeeh sing bodo ….
Bagaimanapun, sejarah banten adalah sesuatu hal yan kompleks dan tercecer runtutannya. Tidak ada yang tahu pasti dengan sejarah sebenarnya.Entah karena memang disengaja atau tidak, tapi justru banten yang mempunyai perjalanan panjang sejarah yang cukup rumit dan unik, harunya mmeiliki catatan itu.Tapi mengapa sampai sekarang catatan sejarah itu malah dibawa lari (kabur) oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan pemerintah dan disimpan begitu saja.Ada apa gerangan dengan sejarah rakyat banten?
Kebanyakan tulisan di buku Sejarah Banten, yang konon menurut orang Inggris kemudian dijadikan nama kosa kata Inggris Bantam (seekor ayam kate), tersebut benar-benar masih perlu digali kembali karena sama sekali tidak menyinggung Peristiwa Besar tersebut.
Terutama ketika dikaitkan dengan serangan Demak Ke Malaka dan kegagalan Portugis menerapkan perjanjian Sunda karena keburu diserbu Gunung Jati.
Ada kemungkinan kemusnahan Banten Girang erat kaitannya dengan momen peristiwa besar semisal gempa Aceh seperti yang terjadi tahun 2004 yang lalu dan letusan Rakata. Kedua peristiwa tersebut kemungkinan membuka Selat Malaka sebagai jalur perdagangan. Hanya saja, taksiran tahunnya musti dimulai sekitar tahun 1505 M.
Selain itu, buku yang baru saja saya baca tersebut sama sekali tidak menyinggung prasasti2 Sunda yang menandai peralihan tahun seperti penyerahan Sunda kembali (dari siapa ke siapa masih belum jelas betul) yang ditandai tahun 536 M dan penanda prsasati tahun 1455 Saka atau 1533 M yang juga tertulis di prasasti Sunda dan erat kaitannya dengan runtuhnya kekuasaan Banten Girang karena diserbu Gunung Jati di masa Pati Ukur dari Demak mau menyerbu Malaka.
Perlu dikaji lebih jauh fase sejarah Banten 1505 sampai 1540 M karena saya menengarai adanya pemotongan sejarah Banten dalam Periode 1000-1540 M yang erat kaitannya dengan berdirinya Jakerta, Karawang dan Cirebon pasca runtuhnya Demak setelah gagal mengusir Portugis.
Ada beberapa tulisan saya yang masih bersifat teoritis spekulatif tentang Rahasia Sejarah Sunda ketika tanda tahunnya ditafsirkan ulang. Silahkan di simak di Blog saya yang berjudul “Dechipering Prasasti Sunda/Nusantara”.
Thanks
kalo da tolong ya kirim ke alamat e-mail saya
dwey_strong@yahoo.com
secepatnya yah! makasih
sukses buat rakyat Banten…
setiap orang biasanya bangga dengan tanah kelahirannya, tapi yang saya lihat di sini, sekarang rakyat Banten, khususnya para remajanya udah ga bangga lagi, di lihat dari kebudayaan Banten yang semakin pudar. Dilihat dari segi bahasa, banyak para anak muda Banten tidak mengerti atau bahkan tidak tahu bahasa daerah kelahirannya sendiri…
tapi walaupun begitu, saya yakin masih banyak pemuda Banten yang menjunjung tinggi nama Banten…
cia you Banteners..
lur sejarah na kurang lengkap euy,,
urang aya tugas yeh
dulur kurang lengkap yeuh,,
sejarah na,,
urang aya tugas yeuh,,,
tambah deui donk yeh sejarah penting yeh tugas masalahna,,,
thnx,,,
(yoppyevo@gmail.com) lamun teu email nu hijina
yoppy.anggi@yahoo.co.id
tolong lur,,
matur nuhun k sadayana,,
moga banten tetap indah,,,
Bangkitlah generasi muda banten, sayangilah sejarahmu, budayamu dan kepahlawanan pendahulumu….., dr saudaramu yang menyangi banten.
tetapi tetap menyenangkan ..untuk di baca…
mohon di bahas juga eta asal-usul baduy nuhun…
sekarang saya sdng kukerta di Ds. Kubang Baros kec. Cinangka. menurut masyarakat stmpat bahwa cerita sangkuriang berasal dari tempat ini.
kalau pun sejarah tak pernah ada yang utuh
moga tuhan membalas dengan yang setimpal. amiiin
ap ini jaLan.a?? apa sekarng?? menghidupkan kembaLI oboR kehidupaN yang peRnah mati??? kL memang benaR,, peRkiraaN saya gx salah,,
dulu banten adalah pelabuhan yang paling ramai di tanah dwipa… tapi sekarang tinggal kenangan
Hatur Nuhun.
aku tidak akan meninggalkan tanah bantenku….
aku lahir di banten dan aku ingin jasadku dimakamkan di tanah ini…..
Saya sebagai penerus generasi banten bangga pada leluhur kami…(Kel. Tubagus Fatahillah bn Tb Jufri)
Salam sadulur kabeh!!!! saya asli org banten, tinggal di Jakarta, sedikit informasi yg agak menghibur: ngomong2 penyanyi legendaris Belanda Daniel Sahuleka ibunya orang Banten lho, namanya Ibu
Djuariah, dulu katanya tinggalnya di daerah Kaujon,
yg kawin dengan tentara Knil asal Maluku….dan pada tahun 1945 pensiun hijrah ke Belanda…..
asal muasal nama banten sendiri diberikan oleh pihak belanda,yaitu BANTAHAN ,dimana pada waktu itu tdk ada satu pun dari raja-raja banten dan masyarakatnya yg menuruti perintah belanda u/ memberikan upeti.
sejarah banten terlengkap saat ini berada di negara belanda(yaitu disalah satu museum nya yg gw jg gk tahu pasti namanya) masih tersimpan sangat rapih.setelah belanda membumi hanguskan banten,tak ada satu pun yang tersisa berkas-berkas mengenai sejarah & dokumen kerajaan tersebut.salah satu dari keluarga gw pernah mengunjungi museum tersebut dibelanda,betapa kagetnya doi liat berkas-berkas kerajaan banten tersebut.
yg jadi pertanyaan nya sekarang,kapan pemerintah kita bisa membangkitkan kesadaran akan warga nya akan SEJARAH BANGSA nya SENDIRI?lawong pemerintah nya aja gk dukung&tdk memfasilitasi dgn baik!
Kenalkan nama saya Muahammad Sazli
Saya memiliki blog probadi untuk berbagi informasi kepada semua… dan saya bermaksud untuk mengutip atau pun mempublikasikan ulang tulisan ini kedalam blog ppri badi saya. blog saya tidak untuk mencari kuntungan atau apapun…. hanya sekedar bebagi informasi….
jika diizinkan perkenankan saya untuk mengambil artikel pada website ini….
terima kasi…………..
untuk itu mari sunda kita atur sajarah sunda dengan kesundaan dan hilangkan pengaruh penindas demak dari bumi sunda.haturmuhun
semoga kedamaian dan kabar baik menyertai dulur2 sedanten… amien…
sy mohon andai ada diantara saudara2 yang mengetahui silsilah Pangeran Ariawirasmara, Sultan Hasanudin, Syekh Mansur, Asnawi Caringin dan Muhammad Soleh Gunung Santri..
saya mohon informasinya…
saya ingin mengetahui sejarah, silsilah, turunannya beliau-beliau semuanya…
haturnuhun…
wasaalam..
goodluck
wslmmm
kon pade insyap….pokone banten is the best lah nikmati aja banten…. wakeh wong sing pengen weruh sejarah banten masihhhhhhhh banyaaaakkk sejarah2 banten…..lan semungko saking kule lan di akhiri wasalamualaikum wr….
Subhanallah dengan seijin Allah saya mengetahui silsilah keluarga, yang ternyata saya adalah turunan yang ke-20 dari Bupati Banten ( Raden Kimas Santani )beliau adalah kakak dari istri Sech Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati )..nyi mas Kawunganten.., atau paman dari Sultan Hasanudin.., dsamping itu saya adalah keturunan yang ke-15 dari Kimas Jebeng ( Banten )…dan keturunan yang ke-12 dari Kimas Santri ( Pamarayan )…., bagi saudara yang tertarik dengan silsilah dan satu keturunan silahkan hubungi di nomor e-mail saya..,atau datang langsung kerumah saya Komplek Bumi Agung Permai 1, blok F4/9 Serang Banten….., mari kita jalin silaturahmi sambil menegakkan dan memperkuat agama Allah..Insyaallah…
takihidea@gmail.com
1. TB. NoerSatya Azmatkhan Al-Husaini
2. TB. Gaharudin
3. TB. Noerwendo
4. TB. Hidayat
5. TB. Somalaya
6. TB. Shaleh
7. TB. Asikin
8. TB. Ahmad Mufahir
9. TB. Mamak
10. TB. Syarif Tanjul Arifin
11. Pangeran Sageri @ Sugiri @ Sogiri @ Ash- Shogir (Jatinegara Kaum, Jakarta)
12. Sultan Ageng Tirtayasa @ Abdul Fatah (Raja Banten ke-6 & Pahlawan Nasional)
13. Sultan Abulmu’ali Ahmad (Raja Banten ke-5)
14. Sultan Abulmufahir Muhammad Abdul Kadir (Raja Banten ke-4)
15. Maulana Muhammad (Raja Banten ke-3)
16. Maulana Yusuf (Raja Banten ke-2)
17. Maulana Hasanuddin. Dimakamkan di Banten.
18. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Dimakamkan di Cirebon.
19. Sayyid Abdullah Umdatuddin.
20. Sayyid Ali Nuruddin/Nurul Alam.
21. Sayyid Husain Jamaluddin. Dimakamkan di Bugis.
22. Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin. Dimakamkan di Naserabad, India.
23. Sayyid Abdullah. Dimakamkan di Naserabad, India.
24. Sayyid Abdul Malik Azmatkhan. Dimakamkan di Naserabad, India.
25. Sayyid Alawi ‘Ammil Faqih. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
26. Sayyid Muhammad Shahib Mirbath. Dimakamkan di Zhifar, Hadramaut, Yaman.
27. Sayyid Ali Khali’ Qasam. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
28. Sayyid Alawi. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
29. Sayyid Muhammad. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
30. Sayyid Alawi. Dimakamkan di Sahal, Yaman.
31. Sayyid Abdullah/Ubaidillah. Dimakamkan di Hadramaut, Yaman.
32. Al-Imam Ahmad Al-Muhajir. Dimakamkan di Al-Husayyisah, Hadramaut, Yaman.
33. Sayyid Isa An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
34. Sayyid Muhammad An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
35. Al-Imam Ali Al-Uradhi. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
36. Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
37. Al-Imam Muhammad Al-Baqir. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
38. Al-Imam Ali Zainal Abidin. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
39. Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dimakamkan di Karbala, Iraq.
40. Fathimah Az-Zahra’ binti Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW.
oia, thx y..
^^,
Mengenai sejarah Banten sampai sejarah para Sultan di Banten,mari kt mencari dari titik awal sampai akhir,ke aslian tentang sejarah tsbt,mari mencari dengan sumber yg telah tertinggal untk dpt mengguak sejara Tsbt yg Pasti adanya dan Benar adanya,tdk merujuk kpd tulisan-tulisan Belanda dll..tetapi merujuk kpd Peninggalan Terdahulu..yg Pasti dan Benar Adanya… Wsllm..
karena sejarah yg di tulis leh belanda sering memanipulasi data2 sejarah yg sebenarnya….,tujuan’a tak lain untuk mengaburkan sejarah yg sebenar’a!!!!!!!
saya mw tnya nich saya asli orang banten(pamarayan) cma lma d tangerang..ingin tw sejarah Banten khusus’a desa pamarayan..soal’a kata orang tua dulu d desa pamarayan trdapat bnyk cerita..kalau ada yg tw tlng kirim info’a k email saya..
just_dhenie@yahoo.co.id
hatur nuhun sadayana..
wassalam
(kutipan,rony firman firdaus) hahahahahhahahahah, saya turunan dari kesepuhan sunan gunung jati,suruh siapa banten dipisahkan jadi provinsi? tidak menghargai nya ….jeripayah kalu memisahkan berarti itu “bukan…….”
apakah saudara roni benar-benar asli dari keturunn atw hanya bikanan BELANDA…??? ko bisa yaaa dengan seenaknya tertawa….. Mohon maaf sekali lagi……. Wassalammuakaikum…Wr..Wb…
Punten…
Sejarah Banten pnh rahasia / misteri krn mrpkn kunci yg brhbgn dgn ms dpn bangsa n negara Indonesia shingga tdk byk org tau siapa, apa, bgmn, knp, kapan n dmana yg sbnr-nya ttg Banten….trkecuali bhw org tsb mrpkn titisan (ktrnn asli) atw org yg tlh atw akan mmperoleh amanah, yg benar n jujur dlm sikap, sifat, prbwtn srta ucapannya yg ssuai dgn ajaran Islam yg bnr.
Sejarah / literatur / kisah / cerita / dongeng (lisan maupun tulisan) sebagian bsr bnr adanya namun isi n maknanya hrs ttp dcari, dpelajari n ditelaah scr jeli n bnr dlm mncari fakta2 yg bnr melalui usaha n doa yg ikhlas n bnr.
Mhn Maaf jk ad yg krg atw slh dlm komentar ini krn aq jg manusia yg msh byk khilaf n tdk bs apa2 krn msh slalu mncari jati diri sbagai manusia yg msh hina d mata Allah SWT.
Wass. Wr. Wb.
A.C.G.G.D.S.B.
Berbicara mengenai sejarah banten merupakan sebuah kajian yang sangat menarik..banyak data-data mengenai banten namuin sayangya semua itu berada di perpustakan Leiden di Belanda…Bagi dulur2 sadayana yang memiliki data menegnai upaya rekonstruksi kesultanan banten..dimohon bisa berbagi ilmunya..hatur nuhn..salam takdjim untuk semua masyarakat banten tercinta.
dari
Tri Ilma
(triilma@yahoo.com)
tb…tapi kbnyakan yg skr…tbc
tukang bohong cerita….
silsilah…sdh bnyk beredar…tggl copy…
slesai dah…
siap yg tau keseharian…sultan,n..mana buku nya…
pasti gk da yg punya…
wahai saudara ku…buanglah..jauh2…gelar tb..
jadilah diri sendiri…
belajar bgmana jalan pulang…
smga alloh mnjd kan mu sprti gunung..
walau yg dtng topan skalipun,tapi kmu tdk berubah
{malik gila}
amin_amin yaroballalamin
di antos jawaban nana nya hatur nuhun sa te acana……….
Wassalamu’alaikum Wr.Wb;
saya andy, saya mau tau lbh banyak tentang silsilah TB. Buang. kalau ada saudara sadulur ti Banten atau luar Banten yang mengetahui silsilah dan letak makam TB. Buang tolong di email ke saya ( ar_ampgalih@yahoo.com ).
Saya sangat ingin mengetahui silsilah TB. Buang karena menurut Alm. Bapak saya yang diberitau oleh seorang sesepuh dari daerah Malingping ( yang kemudian sesepuh itu menghilang entah kemana setelah memberitau kepada Alm. Bapak saya ) kalau sebenarnya Alm. Bapak saya masih keturunan dari TB. Buang.
Dan kalau saya sudah mengetahuinya Insya Allah saya ingin Ziarah ke makam TB. Buang.
Terimakasih sebelum dan sesudahnya.
Ini cerita lain lagi, saya pernah baca karya sastra jawa, Serat Centini. Dalam karya sastra itu diceritakan adanya seorang pria muslim yang suka tirakat bernama Danadarma. Dia diceritakan pernah berguru di dekat Gunung Karang, Pandegelang, Banten. Apakah tempat ini dulu sebagai tempat mencari ilmu atau cerita khayalan penulis Serat Centini?. Mohon pencerahan.
Terima kasih.
Teu sangka lur, barang kula mukaan ieu buku. eh buku ta naon ieu ngarana.. ja kula mah helok………. ja doang nongton “tipi” bae deuleu……. tapi kukituna lur….. asana kula haren jasa barang macaan surat ti dulur sakabeh…. teu nyana… horeng palalinter jasa…… nyarahoeun riwayat kokolot kula anu baheula….. hemeng kula mah lur……. beneran hemengna…. boga dulur palalinter kitu…beu.. ambeu… jadi nambahan kanyaho kula mah barang nongton “tipi” ieu mah….. anu tadina kula ngan nyaho saeutik… ayeuna jadi nambahan kanyaho kula… geus heubeul kula maca buku sajarah banten anu ditulis ku Ki Halawani Michrob dulur kula… ayeuna eta buku nu ngan hiji-hijina ge leungit aya nu nginjeum teu dipulangkeun deui… aya deui buku sajarah banten anu nyorang dijual di toko-toko buku di kota serang….. tapi ayeuna mah kula ge geus teu nyaho eta toko-toko buku ngajual keneh henteuna……. ari usaha mah sugan jeung sugan burung aya keneh atawa panggih keneh jeung buku sajarah banten anu pada nareangan eta…. di doakeun ku kula sugan dulur-dulur bisa manggihan eta buku anu ditareangan….. hampura lur kula teu bisa mantuan……….
Wassalamu’alaikum Warohamtullohi Wabarokatuh….
Kutipan:
RIWAYAT PEMBENTUKKAN
PROVINSI BANTEN
Kegembiraan masyarakat Banten menanti lahirnya Provinsi Banten, denyutnya terasa di seluruh lapisan masyarakat sejak beberapa bulan terakhir ini.
Puncaknya adalah tanggal 4 Oktober 2000, bertempat di Gedung MPR/DPR RI, ribuan masyarakat Banten yang sengaja datang ke Jakarta ingin menyaksikan secara langsung detik-detik bersejarah, dimana RUU Provinsi Banten akan disyahkan melalui Sidang DPR RI menjadi Undang-undang.
Kita semua berharap, ini bukan menjadi akhir dari sebuah perjuangan, akan tetapi merupakan usaha awal perjuangan masyarakat Banten yang dikenal sebagai masyarakat agamis, untuk menata wilayah dan masyarakatnya sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berkaitan dengan masalah tersebut, tidak ada salahnya bila kita runut kembali kronologis perjalanan masyarakat Banten dalam usaha memperjuangkan Wilayah Banten menjadi sebuah Provinsi.
TAHUN 1953 :
Keinginan untuk membentuk Provinsi sendiri mulai muncul, tepatnya tiga tahun setelah Jawa Barat resmi menjadi Provinsi.
TAHUN 1963 :
Terbentuk Panitia Pembentukkan Provinsi Banten yang dipelopori oleh sejumlah tokoh masyarakat Banten, antara lain; H. Tb Gogo Sandjadirdja, Ayip Dzuhri, Tb. Ayip Buchori, Tb. Suchari Chotib dan Tb. Mansyur Makmun.
TAHUN 1964 :
Panitia Pembentukkan Provinsi Banten mengirim utusan ke Mendagri. Kedatangan utusan dari Banten yang membawakan aspirasi masyarakat dirasa bak gayung bersambut oleh Pemerintah yang saat itu diwakili oleh Mendagri dengan mengatakan bahwa Pembentukkan Provinsi Banten sudah pasti karena sudah menjadi bagian dari rencana Pemerintah.
TAHUN 1965 – 1966 :
Panitia Pembentukkan Provinsi Banten disusupi oleh unsur PKI, sehingga kemudian dilakukan pembersihan.
Meski telah dilakukan pembersihan, rupanya Pemerintah masih merasa khawatir bila orang-orang PKI itu akan merusak stabilitas negara. Karena itu Pemerintah pusat mengambil kebijakan untuk memperkuat pertahanan wilayah melalui pembentukkan Koremba (Komando Resort Militer Banten) yang kemudian menjadi Korem 064 Maulana Yusuf.
TAHUN 1966 – 1967 :
Para penggagas Provinsi Banten terus berusaha mewujudkan terbentuknya Provinsi Banten.
Sayangnya, sekitar tahun 1967, geliat perjuangan itu terhambat seiring dengan dilakukannya pemeriksaan terhadap tokoh PSII yang juga Ketua DPR-GR (Gotong Royong) M. Sanusi, Tb. Kaking dan Rachmatullah Sidik oleh Kodam III Siliwangi.
Puncaknya, Panglima Siliwangi HR. Darsono menuding upaya para aktivis Pembentukkan Provinsi Banten menggunakan pola PKI.
TAHUN 1968 :
Melalui tiga Pengurus Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) Pusat, Brigjen Ali Moertopo yang saat itu menjabat Aspri Politik Presiden Soeharto meminta agar Pimpinan KAPPI Jawa Barat tidak membahas soal Pembentukkan Provinsi Banten dalam Rapat Pimpinan Pengurus KAPPI Jabar di Serang.
TAHUN 1971 :
Harapan dan keinginan masyarakt Banten untuk membentuk Provinsi sendiri menjadi musnah, setelah DPR-GR se wilayah Banten mengatakan waktunya belum tepat.
TAHUN 1997 – 2000 :
Keinginan masyarakat Banten untuk mewujudkan daerahnya menjadi sebuah Provinsi kembali digulirkan.
Di Pusat, Eky Syahrudin dan kawan-kawan tampil mewakili masyarakt Banten dalam usaha memperjuangkan wilayah Banten menjadi Provinsi.
Walaupun kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat dan Jawa Barat, perjuangan tetap dilakukan.
Puncaknya, pada bulan Juli 1999, di Mandalawangi di deklarasikan Komite Pembentukkan Provinsi Banten (KPPB) yang diketuai oleh Drs. H. Uwes Qorny dan Sub Komite Pembentukkan Provinsi Banten (SKPPB) Pandeglang diketuai oleh Drs. H. Aceng Ishaq.
Setelah itu diikuti pembentukkan SKPPB di Serang, Lebak, Cilegon dan Tangerang.
Setelah KPPB, terbentuk Kelompok Kerja Pembentukkan Provinsi Banten atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pokja.
Walaupun telah terbentuk kedua organisasi itu, keinginan pembentukkan Provinsi tersebut tidak luput dari kendala.
Alasan sumber daya manusia (SDM) dan pendapatan daerah dijadikan isyu politik oleh Pemerintah Jawa Barat untuk menghambat berdirinya Provinsi Banten.
Namun perjuangan masyarakat Banten tidak surut, hingga Pemerintah merespon dengan sungguh-sungguh.
Respon yang sungguh-sungguh dari Pemerintah ternyata tidak serta merta menjadikan Banten segera menjadi Provinsi sampai tiga kali ternyata rencana pengesahan RUU Provinsi Banten ditunda, yaitu pada tanggal 17 Maret, 22 Mei dan 8 September 2000.
Dengan kegigihan dan kesabaran para tokoh masyarakat Banten, Alhamdulillah, perjuangan itu berhasil dan 4 Oktober 2000 RUU Provinsi Banten disyahkan menjadi Undang-undang.
Pengaruh paling besar yang akan terasa adalah pemangkasan jalur birokrasi yang selama ini menuju ke Gedung Sate, setelah Banten menjadi Provinsi maka kebijakan akan diputuskan sendiri sendiri berdasarkan keinginan masyarakat wilayah Banten.
Pemangkasan jalur birokrasi ini dapat lebih mendorong minat investor khususnya dari mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia.
Diharapkan dengan makin baiknya iklim investasi khususnya di Banten mampu menghasilkan Multi Plyer Effect, sehingga tercipta kesempatan bekerja dan berusaha lebih luas sebagai wahana peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Wallahu a’lam bi showab.
Hampura mun kula rada nyalawading nya lur….
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Atas bagi pengetahuan tentang sejarah Banten.
Saya pribadisebagai warga asli banten belum mengenal banyak tentang sejarah Banten,
Terus terang saya ini kepengen tau tentang sejarah Sultan Maulana Hassanudin Banten, apalagi sampai mengenal gambarnya, Wali songo aja ada yang bisa menggambar/ melukis masa sultan hassanudin ga ada yang bisa.
Ada yang bisa ga yah, biar lebih apdol gituh pengetahuan tentang sejarah bantenya. terima kasih
2. Syarif Arifin tetap bermukim di Mesir. Kesimpulannya SunanGunung Jati berdarah campuran yaitu Pajajaran dan Mesir n sorry kalo ada salah dalam menafsirkan buku “Babad Tanah Cerbon ” yang dikarang oleh YTH Bapak Sulaiman Sulendraningrat.
maen didaerah ciruas sy facenya cirebon
maen didaerah ciceri sy face n logat sumatera
maen didaerah rangkas, kalodran, pandeglang face n logatnya sunda….
jadi saya asli mana kaga tw…….
ortu laki2 keturunan jawa banten
ortu perempuan mati obor……mpe keatas
tp ga masalah sy asli banten atw ga……
intinya sy ucapkan terima kasih msh ada yg peduli de sejarah2 banten…..
tp kenapa yg menonjol hanya para petinggi2 banten, tdk menampilkan orang2 sakti yyg juga turut membantu perjuangan banten c/o Ki Sayar di krg asem, buyut mas keran di sayabulu, ki rizqi di taktakan dan masih banyak lagi…..
thx 4 all…..have been explained it….
Maaf,,saya ingin sekali mengetahui keberadaan makam
Tubagus Husen..!!
Karena ini adalah Tugas saya sebagai keturunannya..
saya sudah berusaha mencari keberadaan makam Tubagus Husen namun tak ada hasill.
Adakah yg mengetahui keberadaan Makam Tubagus Husen..???